Wednesday, September 3, 2008

SEKUNTUM MAWAR BIRU


Cebisan demi cebisan
sisa kasih bertabur-taburan
di makam cinta sepi
tanpa bernisan

Helaian demi helaian
lipatan kisah semalam
sewaktu ku terima
warkah rindu yang terakhir
pada saat lewat senja
di kejauhan ini, sayang
sungguh tak mampu aku
menahan keputusan

Mengapakah kini kita
harus kembali bertemu lagi
mengungkit akan kisah lama
dimusim berganti
pada akhir perjalanan
yang pernah kita lalui dulu
menyonsong dalam pencarian makna
teramat kosong ini

Mengapa harus aku bersusah payah
meraba bintang berkelipan yang
tak mampu ku genggam

Andaikata ada jodoh pertemuan
sekuntum mawar biru akan aku hadiah pada mu
sewaktu dihari jadi mu

Titik tidak tersua di mata
pada lewat sebuah cinta
entah di mana kesudahannya
sebuah arca khayalan

No comments: