(Sebuah novel kreasi dari Richard Bach yang menjadi best seller pada tahun 1973 - dan diceritakan Mr.Sifu Gan Ah Seng kepada kami di Sibu, sarawak)
Pada pagi itu sinar matahari bersinar amat cerahnya,..buih ombak pun terihat sangat anggun bergerak menuju pantai...tidak jauh dari pantai itu terlihat kapal penangkap ikan yang baru saja pulang dari tengah laut hendak merapat ke pelabuhan...dan pemandangan ini pasti selalu diiringi dengan sekumpulan burung camar yang hendak mencari makan di sekitar pelabuhan ...jumlah burung camar itu banyak sekali
Tidak jauh dari kumpulan itu ...terlihat ada seekor burung camar yang sendirian sedang melatih terbang rendah di atas permukaan air...nama camar itu adalah Jonathan Livingston....Jonathan belajar tidak kenal lelah...bereksperimen.....ooh mungkin paruh saya harus mendongak..oh mungkin ekor saya harus ke atas...dan segala macam gaya dicubanya untuk sekadar agar dapat terbang rendah dan perlahan di atas permukaan air
Tidak banyak burung camar yang belajar terbang seperti Jonathan...mereka kebanyakan hanya terbang secukupnya saja ...yaa sekadar untuk cari makan...jadi terbang adalah alat untuk mencari makan...tapi hal ini tidak berlaku buat Jonathan...bagi Jonathan..bukan makan yang menjadi tujuannya tetapi terbangnya itu sendiri yang utama
Ibunya bilang..._/Kenapa ni Jonatahan Kenapa kamu tidak seperti burung-burung yang lain ...kenapa kamu belajar terbang rendah?...kamu kan bukan Pelikan..biar burung pelikan saja yang terbang rendah/_
Jonathan menjawab..._/Tidak ada apa2 Bu...saya hanya mahu tahu saja...sampai sejauh mana kah kemampuan saya terbang...apa yang boleh saya lakukan...dan apa yang tidak mampu saya lakukan../_
Ayah Jonathan memperingatkan...Ingat Jonathan..alasan kamu terbang adalah supaya kamu boleh makan ...kalau kamu nak belajar....yaa belajarlah bagaimana caranya cari makan...
Keesokan harinya Jonathan mulai melaksanakan perintah orang tuanya...iaitu menjadi sama dengan camar yang lain...mencari makan di pelabuhan...merebut ikan kecil atau kepala ikan yang dibuang nelayan...dan merebut roti kering milik nelayan...
Ternyata Jonathan sama sekali tidak menyukai hal ini...dan di hari-hari berikutnya....Jonathan terliha t lagi sendiri...belajar untuk terbang....seni terbang...kali ini yang dipelajarinya adalah bagaimana caranya terbang secepat mungkin...
Waktu ke waktu berlalu...Jonathan terus berlatih dan tyerus berlatih untuk terbang cepat...kali ini kecepatannya 20km perjam...lalu bereksperimen lagi...menuoba bagaimana kalau sayapnya terlipat...bagaimana caranya kalau harus berhenti tiba-tiba...mencuba lagi...gagal lagi...gagal lagi...
Jonathan menukik dari ketinggian awan menuju ke dalam laut dengan kepantasan sangat tinggi..lagi-lagi dia gagal menemukan cara yang efektif untuk menambah kecepatannya....sampai suatu saat ketika dia sedang menyelam di air ..._/ia mendengar suara kecil yang aneh...suara itu berkata...Sudahlah Jonathan...engkau tu burung camar...pastinya kemampuan kamu terbatas...kalau kamu terlahir untuk belajar...maka tentunya Tuhan akan memberi kamu otak yang besar....kalau kamu memang diciptakan untuk boleh terbang cepat tentunya kamu akan diberikan sayap kecil seperti burung falcon...dan makannya adalah tikus, bukan ikan....
/_Jonathan berfikir...Pakcik saya fikir betul jugak..saya mesti segera menghentikan eksperimen saya ni...saya mesti pulang ke rumah dan mulai bertingkah laku seperti layaknya burung camar ..terbang bersama-sama, berebutan ikan kecil..dan menjadi camar yang serba terbatas
Beberapa hari kemudian Jonathan merasa senang..._/dia merasa keputusan yang diambilnya sudah tepat....dia tidak perlu lagi harus berpenat lelah melatih otot terbangnya...tidak perlu lagi bangun pagi...tidak perlu lagi membuat sebarang alasan...tidak perlu lagi menatang diri...dan tidak akan ada lagi kegagalan dalam hidupnya.../_
Ketika merenung tersebut Jonathan melihat burung Falcon dengan sayap kecil yang terbang melintas...entah kenapa perhatian Jonathan tertuju kepada burung yang cepat sekali terbangnya itu...Jonathan menemukan idea ..Oooh ya memang betul....saya harus melipat sebahagian sayap saya ketika menukik...sehingga benturan dengan angin menjadi kecil...dan saya pasti dapat menukik dan terbang dengan cepat...tanpa harus kehilangan kawalan.
Tidak lama kemudian Jonathan kembali menyendiri berlatih terbang di tengah laut...jauh dari pelabuhan ...Jonathan sangat bahagia...kerana saat ini dia sudah menemukan metode baru untuk terbang cepat...demikian hari-hari Jonathan diisi dengan mempelajari cara terbang terus menerus...sampai akhirnya Jonathan menemukan cara terbang paling cepat dengan kecepatan yaitu 45 km per jam...Jonathan bahagia sekali
/_Sekarang Jonathan telah menemukan alasan kenapa dia hidup..alasan yang lebih baik dari pada hanya sekedar berebut ikan kecil yang dibuang nelayan...Jonathan berkata dalam hati..Ooo ternyata kita adalah mahluk Tuhan yang sempurna..dan pandai...dan kita makhluk yang bebas merdeka...kita boleh belajar terbang..._/
Bulan demi bulan berlalu...kemampuan terbang Jonathan sekarang sudah mengagumkan, yaitu 60 km perjam..sementara rata burung camar hanya 15 km per jam....maksimum 20 km per jam..
Pada suatu hari Jonathan dipanggil oleh dewan pimpinan burung camar di wilayahnya...Jonathan sangat senang..Dia beranggapan dirinya akan diberikan penghargaan kerana sudah menjadi camar dengan rekor terbang tercepat di sana
Ternyata dugaan Jonathan meleset jauh sekali... Jonathan dipanggil Dewan pimpinan ternyata untuk menerima keputusan bahawa mulai saat itu Jonathan diasingkan kerana tingkah lakunya tidak seperti kebanyakan burung camar....hal ini dianggap memalukan sebab dianggap tidak menerima kudrat sebagai burung camar
Tali persaudaraan kita sebagai burung camar...mulai hari ini putus...demikian ucapan pimpinan burung camar.._/Ingat Jonathan, suatu hari nanti kamu akan mengerti bahwa yang kamu lakukan adalah tidak benar dan tidak bertanggung jawab ...Hidup itu adalah misteri ...tidak akan terpecahkan dan tidak perlu dipecahkan...terimalah takdir bahwa tujuan kita hidup adalah untuk makan itu saja...dan kita harus hidup selama mungkin/_
Jonathan membela diri...tidak bertanggung jawab?...Yang Mulia Ketua...saya sekarang sudah menemukan erti hidup yang lebih tinggi...selama bertahun-tahun kita hanya berebut-rebut dengan ikan kecil atau kepala ikan yang dibuang oleh para nelayan, sekarang saya sudah menemukan erti sebuah kehidupan yang sebenarnya....iaitu untuk belajar...untuk menemukan suatu hal yang baru...kebebasan untuk menjadi apapun...mohon beri saya kesempatan untuk mendemonstrasikan apa yang sudah saya temukan
Tetapi para penonton dan semua yang menghadiri sidang itu hanya tertunduk diam, tidak memberi sebarang komen atau saranan ...mungkin kerana takut kepada Ketua Burung Camar...sehingga keputusan pimpinan menjadi sah...dan Jonathan pun diasingkan, tidak ada yang berani mendekati nya lagi
Demikianlah Jonathan akhirnya dibuang, diasingkan dan hidup menyendiri di bukit di kejauhan,...Jonathan lagi-lagi belajar terbang untuk lebih cepat lagi...bagaimana supaya boleh tidur sambil terbang,...bagaimana cara terbang pada saat hujan ...bagaimana cara terbang ketika ada badai...bagaimana cara terbang kalau malam hari..bagaimana terbang lebih cepat lagi tanpa kehilangan kawalan. Dan hasilnya dengan kemampuan terbangnya, Jonathan pun saat ini boleh dapat makan ikan segar yang kecil mau pun yang besar...dari persekitaran pantai maupun dari laut dalam, sampai bila-bila pun dia suka...tanpa berebut
/_Sering Jonathan merenung dan ingin marah, tetapi setelah difikirkan lagi dia mengambil simpulan dan pelajaran dari apa yang dialaminya sekarang....ternyata rasa bosan, rasa takut, dan kemarahan lah yang membuat burung camar menjadi berumur lebih pendek...dan apabila semua hal ini hilang dari kepala dan dari hati nya, maka pasti hidupnya menjadi lebih panjang_/
Pada suatu petang ketika Jonathan sedang terbang cepat sendiri...tiba-tiba datang lah 2 ekor burung camar yang bisa menyusul Jonathan, sayapnya berkilauan, paruhnya pun sangat bersih...kemudian Jonathan menukik mereka pun menukik...Ke kiri...mereka pun ke kiri...persis seperti kapal terbang yang sedang beraksi akrobatik...Jonathan pun bingung...ternyata ada juga ya..burung camar yang terbangnya secepat dan sebaik dia
Jonathan pun berkenalan dengan mereka....Jonathan menceritakan kisah hidupnya kepada kedua kenalannya...kenapa saat ini dia terbang sendiri dan tidak bersama dengan kelompoknya seperti burung camar yang lain...Kemudian, kedua burung itu menceritakan tentang mereka; tentang dari mana mereka berasal. Mereka berasal dari tempat yang namanya tanah Syurga...dan menurut mereka kerana kemampuan terbang Jonathan sudah baik, maka dia boleh diajak ke tanah syurga...untuk bertemu dengan kelompok mereka...kelompok burung yang senang untuk belajar terbang
_/Kelompok ini adalah kelompok burung camar yang berfikir sama dengan Jonathan, iaitu bahawa hal yang paling penting dilakukan dalam hidup adalah untuk mencapai dan menuju seuatu kesempurnaan dari hal yang paling dicintainya./_.....tanpa berfikir panjang Jonathan pun setuju,..Oke...kata Jonathan ...dan akhirnya mereka bertiga terbang bersama ke tanah syurga
Waktu demi waktu berlalu dengan cepat...Jonathan sudah hampir melupakan pantai tempat kelahirannya...di tanah syurga ini Jonathan mempunyai jurulatih terbang yang sangat hebat...namanya Chiang...
/_Chiang berkata lembut tapi bermakna... untuk membolehkan kamu terbang cepat, secepat kilat...kita harus mulai dari BERFIKIR bahwa kita sudah sampai di tujuan...triknya adalah janganlah berfikir tentang keterbatasan...sayap yang besar,...badan yang besar...kaki yang bengkok...dan sebagainya..jadi caranya adalah sEdarilah bahawa kamu adalah makhluk yang paling sempurna...sangat sempurna....tidak ada batas yang membatasi..._/
/_Chiang berkata lagi ...Lupakanlah takdir. takdir ditangan Tuhan tetapi nasib ditangan kita.Kamu tidak perlu takdir untuk membolehkan kamu terbang cepat...yang kamu perlukan adalah pengertian tentang terbang cepat .Kita bebas untuk menentukan apa pun yang kita inginkan...dan bebas untuk menjadi siapa pun yang kita mahu ...selamat tinggal kawan_/
Setelah berkata demikian...Chiang terbang dan menghilang dengan cepat sekali...itulah kalimat yang paling diingat oleh Jonathan..setelah berguru kepada Chiang...kini kemampuan terbang Jonathan sudah di atas 100 km perjam....dan Jonathan sudah memutuskan untuk kembali ke bumi...untuk memberikan latihan untuk menyempurnakan kemampuan terbang kepada anak-anak muda di sana...itulah tujuan hidupnya
Setelah kembali di tanah kelahirannya...Jonathan membuka sekolah terbang...tak lama kemudian datanglah Maynard..seekor camar yang patah sayapnya...
Hai Jonathan...apakah saya dibenarkan masuk ke sekolah kamu. Jonathan menjawab... Kamu bebas untuk menjadi diri kamu sendiri...diri kamu yang sebenarnya di sini...sekarang...dan tidak ada yang dapat membatasi atau menahan kemahuan kamu ini adalah prinsip hidup kita...Jadi menurut kamu saya boleh terbang??...Saya kata kamu adalah camar yang bebas menentukan siapa kamu...
Demikianlah...Jonathan sekarang mengajarkan seluruh kemampuan terbangnya kepada seluruh muridnya....Diantara seluruh muridnya ada seekor burung camar yang bernama Fletcher yang kemahuannya untuk belajar sangat tinggi...Jonathan seperti melihat dirinya sendiri ketika masih muda....pada akhir cerita ini Fletcher diangkat oleh Jonathan untuk menggantikan posisi Jonathan sebagai jurulatih
Tidak lama kemudian Jonathan memanggil Fletcher....Fletcher...Kamu sudah tidak perlu saya lagi....yang kamu perlukan sekarang adalah latihan untk menemukan diri kamu sendiri...iaitu Fletcher yang bebas....fletcher yang tidak membatasi diri...tanpa batas. Didiklah murid-murid di sini dengan seluruh kemampuan mu, ...jadikan itu visi kamu,..selamat tinggal Fletcher
Setelah berkata demikian Jonathan terbang ....cepat sekali....tinggi sekali...berkilauan...Fletcher hanya melihat dari bawah, bergumam...selamat jalan Jonathan
Kisah ini didedikasikan untuk Burung Camar yang bernama Jonathan yang hidup di dalam diri kita masing-masing
Pada pagi itu sinar matahari bersinar amat cerahnya,..buih ombak pun terihat sangat anggun bergerak menuju pantai...tidak jauh dari pantai itu terlihat kapal penangkap ikan yang baru saja pulang dari tengah laut hendak merapat ke pelabuhan...dan pemandangan ini pasti selalu diiringi dengan sekumpulan burung camar yang hendak mencari makan di sekitar pelabuhan ...jumlah burung camar itu banyak sekali
Tidak jauh dari kumpulan itu ...terlihat ada seekor burung camar yang sendirian sedang melatih terbang rendah di atas permukaan air...nama camar itu adalah Jonathan Livingston....Jonathan belajar tidak kenal lelah...bereksperimen.....ooh mungkin paruh saya harus mendongak..oh mungkin ekor saya harus ke atas...dan segala macam gaya dicubanya untuk sekadar agar dapat terbang rendah dan perlahan di atas permukaan air
Tidak banyak burung camar yang belajar terbang seperti Jonathan...mereka kebanyakan hanya terbang secukupnya saja ...yaa sekadar untuk cari makan...jadi terbang adalah alat untuk mencari makan...tapi hal ini tidak berlaku buat Jonathan...bagi Jonathan..bukan makan yang menjadi tujuannya tetapi terbangnya itu sendiri yang utama
Ibunya bilang..._/Kenapa ni Jonatahan Kenapa kamu tidak seperti burung-burung yang lain ...kenapa kamu belajar terbang rendah?...kamu kan bukan Pelikan..biar burung pelikan saja yang terbang rendah/_
Jonathan menjawab..._/Tidak ada apa2 Bu...saya hanya mahu tahu saja...sampai sejauh mana kah kemampuan saya terbang...apa yang boleh saya lakukan...dan apa yang tidak mampu saya lakukan../_
Ayah Jonathan memperingatkan...Ingat Jonathan..alasan kamu terbang adalah supaya kamu boleh makan ...kalau kamu nak belajar....yaa belajarlah bagaimana caranya cari makan...
Keesokan harinya Jonathan mulai melaksanakan perintah orang tuanya...iaitu menjadi sama dengan camar yang lain...mencari makan di pelabuhan...merebut ikan kecil atau kepala ikan yang dibuang nelayan...dan merebut roti kering milik nelayan...
Ternyata Jonathan sama sekali tidak menyukai hal ini...dan di hari-hari berikutnya....Jonathan terliha t lagi sendiri...belajar untuk terbang....seni terbang...kali ini yang dipelajarinya adalah bagaimana caranya terbang secepat mungkin...
Waktu ke waktu berlalu...Jonathan terus berlatih dan tyerus berlatih untuk terbang cepat...kali ini kecepatannya 20km perjam...lalu bereksperimen lagi...menuoba bagaimana kalau sayapnya terlipat...bagaimana caranya kalau harus berhenti tiba-tiba...mencuba lagi...gagal lagi...gagal lagi...
Jonathan menukik dari ketinggian awan menuju ke dalam laut dengan kepantasan sangat tinggi..lagi-lagi dia gagal menemukan cara yang efektif untuk menambah kecepatannya....sampai suatu saat ketika dia sedang menyelam di air ..._/ia mendengar suara kecil yang aneh...suara itu berkata...Sudahlah Jonathan...engkau tu burung camar...pastinya kemampuan kamu terbatas...kalau kamu terlahir untuk belajar...maka tentunya Tuhan akan memberi kamu otak yang besar....kalau kamu memang diciptakan untuk boleh terbang cepat tentunya kamu akan diberikan sayap kecil seperti burung falcon...dan makannya adalah tikus, bukan ikan....
/_Jonathan berfikir...Pakcik saya fikir betul jugak..saya mesti segera menghentikan eksperimen saya ni...saya mesti pulang ke rumah dan mulai bertingkah laku seperti layaknya burung camar ..terbang bersama-sama, berebutan ikan kecil..dan menjadi camar yang serba terbatas
Beberapa hari kemudian Jonathan merasa senang..._/dia merasa keputusan yang diambilnya sudah tepat....dia tidak perlu lagi harus berpenat lelah melatih otot terbangnya...tidak perlu lagi bangun pagi...tidak perlu lagi membuat sebarang alasan...tidak perlu lagi menatang diri...dan tidak akan ada lagi kegagalan dalam hidupnya.../_
Ketika merenung tersebut Jonathan melihat burung Falcon dengan sayap kecil yang terbang melintas...entah kenapa perhatian Jonathan tertuju kepada burung yang cepat sekali terbangnya itu...Jonathan menemukan idea ..Oooh ya memang betul....saya harus melipat sebahagian sayap saya ketika menukik...sehingga benturan dengan angin menjadi kecil...dan saya pasti dapat menukik dan terbang dengan cepat...tanpa harus kehilangan kawalan.
Tidak lama kemudian Jonathan kembali menyendiri berlatih terbang di tengah laut...jauh dari pelabuhan ...Jonathan sangat bahagia...kerana saat ini dia sudah menemukan metode baru untuk terbang cepat...demikian hari-hari Jonathan diisi dengan mempelajari cara terbang terus menerus...sampai akhirnya Jonathan menemukan cara terbang paling cepat dengan kecepatan yaitu 45 km per jam...Jonathan bahagia sekali
/_Sekarang Jonathan telah menemukan alasan kenapa dia hidup..alasan yang lebih baik dari pada hanya sekedar berebut ikan kecil yang dibuang nelayan...Jonathan berkata dalam hati..Ooo ternyata kita adalah mahluk Tuhan yang sempurna..dan pandai...dan kita makhluk yang bebas merdeka...kita boleh belajar terbang..._/
Bulan demi bulan berlalu...kemampuan terbang Jonathan sekarang sudah mengagumkan, yaitu 60 km perjam..sementara rata burung camar hanya 15 km per jam....maksimum 20 km per jam..
Pada suatu hari Jonathan dipanggil oleh dewan pimpinan burung camar di wilayahnya...Jonathan sangat senang..Dia beranggapan dirinya akan diberikan penghargaan kerana sudah menjadi camar dengan rekor terbang tercepat di sana
Ternyata dugaan Jonathan meleset jauh sekali... Jonathan dipanggil Dewan pimpinan ternyata untuk menerima keputusan bahawa mulai saat itu Jonathan diasingkan kerana tingkah lakunya tidak seperti kebanyakan burung camar....hal ini dianggap memalukan sebab dianggap tidak menerima kudrat sebagai burung camar
Tali persaudaraan kita sebagai burung camar...mulai hari ini putus...demikian ucapan pimpinan burung camar.._/Ingat Jonathan, suatu hari nanti kamu akan mengerti bahwa yang kamu lakukan adalah tidak benar dan tidak bertanggung jawab ...Hidup itu adalah misteri ...tidak akan terpecahkan dan tidak perlu dipecahkan...terimalah takdir bahwa tujuan kita hidup adalah untuk makan itu saja...dan kita harus hidup selama mungkin/_
Jonathan membela diri...tidak bertanggung jawab?...Yang Mulia Ketua...saya sekarang sudah menemukan erti hidup yang lebih tinggi...selama bertahun-tahun kita hanya berebut-rebut dengan ikan kecil atau kepala ikan yang dibuang oleh para nelayan, sekarang saya sudah menemukan erti sebuah kehidupan yang sebenarnya....iaitu untuk belajar...untuk menemukan suatu hal yang baru...kebebasan untuk menjadi apapun...mohon beri saya kesempatan untuk mendemonstrasikan apa yang sudah saya temukan
Tetapi para penonton dan semua yang menghadiri sidang itu hanya tertunduk diam, tidak memberi sebarang komen atau saranan ...mungkin kerana takut kepada Ketua Burung Camar...sehingga keputusan pimpinan menjadi sah...dan Jonathan pun diasingkan, tidak ada yang berani mendekati nya lagi
Demikianlah Jonathan akhirnya dibuang, diasingkan dan hidup menyendiri di bukit di kejauhan,...Jonathan lagi-lagi belajar terbang untuk lebih cepat lagi...bagaimana supaya boleh tidur sambil terbang,...bagaimana cara terbang pada saat hujan ...bagaimana cara terbang ketika ada badai...bagaimana cara terbang kalau malam hari..bagaimana terbang lebih cepat lagi tanpa kehilangan kawalan. Dan hasilnya dengan kemampuan terbangnya, Jonathan pun saat ini boleh dapat makan ikan segar yang kecil mau pun yang besar...dari persekitaran pantai maupun dari laut dalam, sampai bila-bila pun dia suka...tanpa berebut
/_Sering Jonathan merenung dan ingin marah, tetapi setelah difikirkan lagi dia mengambil simpulan dan pelajaran dari apa yang dialaminya sekarang....ternyata rasa bosan, rasa takut, dan kemarahan lah yang membuat burung camar menjadi berumur lebih pendek...dan apabila semua hal ini hilang dari kepala dan dari hati nya, maka pasti hidupnya menjadi lebih panjang_/
Pada suatu petang ketika Jonathan sedang terbang cepat sendiri...tiba-tiba datang lah 2 ekor burung camar yang bisa menyusul Jonathan, sayapnya berkilauan, paruhnya pun sangat bersih...kemudian Jonathan menukik mereka pun menukik...Ke kiri...mereka pun ke kiri...persis seperti kapal terbang yang sedang beraksi akrobatik...Jonathan pun bingung...ternyata ada juga ya..burung camar yang terbangnya secepat dan sebaik dia
Jonathan pun berkenalan dengan mereka....Jonathan menceritakan kisah hidupnya kepada kedua kenalannya...kenapa saat ini dia terbang sendiri dan tidak bersama dengan kelompoknya seperti burung camar yang lain...Kemudian, kedua burung itu menceritakan tentang mereka; tentang dari mana mereka berasal. Mereka berasal dari tempat yang namanya tanah Syurga...dan menurut mereka kerana kemampuan terbang Jonathan sudah baik, maka dia boleh diajak ke tanah syurga...untuk bertemu dengan kelompok mereka...kelompok burung yang senang untuk belajar terbang
_/Kelompok ini adalah kelompok burung camar yang berfikir sama dengan Jonathan, iaitu bahawa hal yang paling penting dilakukan dalam hidup adalah untuk mencapai dan menuju seuatu kesempurnaan dari hal yang paling dicintainya./_.....tanpa berfikir panjang Jonathan pun setuju,..Oke...kata Jonathan ...dan akhirnya mereka bertiga terbang bersama ke tanah syurga
Waktu demi waktu berlalu dengan cepat...Jonathan sudah hampir melupakan pantai tempat kelahirannya...di tanah syurga ini Jonathan mempunyai jurulatih terbang yang sangat hebat...namanya Chiang...
/_Chiang berkata lembut tapi bermakna... untuk membolehkan kamu terbang cepat, secepat kilat...kita harus mulai dari BERFIKIR bahwa kita sudah sampai di tujuan...triknya adalah janganlah berfikir tentang keterbatasan...sayap yang besar,...badan yang besar...kaki yang bengkok...dan sebagainya..jadi caranya adalah sEdarilah bahawa kamu adalah makhluk yang paling sempurna...sangat sempurna....tidak ada batas yang membatasi..._/
/_Chiang berkata lagi ...Lupakanlah takdir. takdir ditangan Tuhan tetapi nasib ditangan kita.Kamu tidak perlu takdir untuk membolehkan kamu terbang cepat...yang kamu perlukan adalah pengertian tentang terbang cepat .Kita bebas untuk menentukan apa pun yang kita inginkan...dan bebas untuk menjadi siapa pun yang kita mahu ...selamat tinggal kawan_/
Setelah berkata demikian...Chiang terbang dan menghilang dengan cepat sekali...itulah kalimat yang paling diingat oleh Jonathan..setelah berguru kepada Chiang...kini kemampuan terbang Jonathan sudah di atas 100 km perjam....dan Jonathan sudah memutuskan untuk kembali ke bumi...untuk memberikan latihan untuk menyempurnakan kemampuan terbang kepada anak-anak muda di sana...itulah tujuan hidupnya
Setelah kembali di tanah kelahirannya...Jonathan membuka sekolah terbang...tak lama kemudian datanglah Maynard..seekor camar yang patah sayapnya...
Hai Jonathan...apakah saya dibenarkan masuk ke sekolah kamu. Jonathan menjawab... Kamu bebas untuk menjadi diri kamu sendiri...diri kamu yang sebenarnya di sini...sekarang...dan tidak ada yang dapat membatasi atau menahan kemahuan kamu ini adalah prinsip hidup kita...Jadi menurut kamu saya boleh terbang??...Saya kata kamu adalah camar yang bebas menentukan siapa kamu...
Demikianlah...Jonathan sekarang mengajarkan seluruh kemampuan terbangnya kepada seluruh muridnya....Diantara seluruh muridnya ada seekor burung camar yang bernama Fletcher yang kemahuannya untuk belajar sangat tinggi...Jonathan seperti melihat dirinya sendiri ketika masih muda....pada akhir cerita ini Fletcher diangkat oleh Jonathan untuk menggantikan posisi Jonathan sebagai jurulatih
Tidak lama kemudian Jonathan memanggil Fletcher....Fletcher...Kamu sudah tidak perlu saya lagi....yang kamu perlukan sekarang adalah latihan untk menemukan diri kamu sendiri...iaitu Fletcher yang bebas....fletcher yang tidak membatasi diri...tanpa batas. Didiklah murid-murid di sini dengan seluruh kemampuan mu, ...jadikan itu visi kamu,..selamat tinggal Fletcher
Setelah berkata demikian Jonathan terbang ....cepat sekali....tinggi sekali...berkilauan...Fletcher hanya melihat dari bawah, bergumam...selamat jalan Jonathan
Kisah ini didedikasikan untuk Burung Camar yang bernama Jonathan yang hidup di dalam diri kita masing-masing
5 comments:
syabas awg, sesungguh jika ingin berjaya dlm bidang masing2 harus mengenal diri dan percaya pada kesungguhan utk berjaya. saya percaya ilmu burung camar harus ada pada setiap manusia. salam ramadan
salam kenal. Mohon maaf jika bahasa yang saya gunakan kurang dipahami (harap maklum saya dari indonesia). Saya membaca novel mengenai camar eksistensialis ini di tahun 2003, dan filosofi hidup jonathan livingston benar-benar merubah cara pandang saya terhadap kehidupan. senang rasanya melihat sesama rekan yang juga menganggap karya Richard Bach ini sebagai panduan hidup. salam dari saya. semoga anda senantiasa melebarkan sayap untuk terus menerus memaknai kehidupan secara bebas dan lepas, layaknya jonathan livingston..
Saudara dahiri, saya jadikan Jonathan Livingstone semangat peribadi di saat kejatuhan dan kesakitan di jalan emnuju kejayaan.
Buat Daisy saya cukup kagum dengan peribadi anda (setelah saya menjenguk ke kamar blogsp[ot anda)n dan terima kasih di atas perkongsian ini ( Jonathan Livingstone)
Pdf nya dong
https://www.dropbox.com/s/4wanpe2mdb1l58n/Jonathan%20Livingston%20Seagull.pdf?dl=0
link pdf bahasa inggris
Post a Comment